Kiamat Menurut Ilmu Alam Semesta
Bahwa bumi akan hancur
berkeping-keping seperti kapas berterbangan. Beberapa penelitian ilmuwan
membuktikan bahwa kiamat adalah kepastian. Hanya kapan itu terjadi adalah
rahasia Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun, mari kita lihat pandangan dan
perhitungan para ilmuwan.
Yang pertama.Planet
X.
Planet Nibiru adalah
bintang lain yang tertarik gravitasi matahari lalu masuk ke tatasurya kita.
Parahnya dia berrevolusi berlawanan dengan revolusi bumi dan planet lain di
tatasurya kita. Jalurnya pas di jalur bumi. Sehingga pada suatu masa bumi akan
ditabrak oleh benda yang besarnya 100 kali lipat dengan sama-sama kecepatan
superdahsyat. Bisa dibayangkan seperti apa kemungkinannya. Pasti hancur
berkeping-keping.
Inilah perbandingan
besar bumi dengan Nibiru
Ilmuwan
menyebut 50 tahun lagi planet x ini akan memasuki orbit tata surya kita sejak
ditemukan tahun 2003. Berarti kiamat boleh terjadi pada tahun 2053 ?Allah-lah
Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.
Kira-kira seperti inilah
kalau bumi kita di tabrak.
Yang kedua. Awan
Smith.
Awan Smith, diambil dari
nama Gail Smith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun
1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda. Awan Smith adalah Gumpalan
awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam volume sangat besar tengah
melesat mendekati piringan Galaksi Bima Sakti, tempat tata surya kita
berada.Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30
kali lebar Bulan.Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen
yang cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari.Awan Smith
merupakan gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar
2.500 tahun cahaya.Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya
dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti. Objek yang pantas
disebut kabut monster di ruang kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240
kilometer perdetik dan diperkirakan menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan
kemiringan 45 derajat Tabrakan dahsyat yang diperkirakan terjadi antara 20-40
juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler di langit.
Yang
ketiga.Tabrakan galaksi Andromeda.
Galaksi paling dekat dengan
galaksi kita adalah Andromeda.Saat ini galaksi andromeda melayang mendekati
bimasakti dengan kecepatan 300.000 mil per jam, 100 kali lebih cepat daripada
peluru yang melesat dengan kecepatan tinggi. Ketika bertabrakan, Andromeda akan
mengubah galaksi bimasakti kita selamanya.Seperti itulah kejadian kiamat
menurut ilmu astronomi, hanya Allah yang tau tepatnya seperti apa dan kapan
kiamat terjadi.
Ciri-Ciri
Kiamat dalam Al Quran :
§
QS. Al-
Qori’ah
1-
Hari Kiamat, 2- apakah hari Kiamat itu? 3- Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
4- Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, 5- dan
gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al Qori’ah 1-5)
§
QS. Al-
Zalzalah
1-
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), 2- dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, 3- dan manusia bertanya:
“Mengapa bumi (jadi begini)?”, 4- pada hari itu bumi menceritakan beritanya, 5-
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu)
kepadanya. (Al Zalzalah 1-5)
§
QS. Al –
Infitar
1-
Apabila langit terbelah, 2- dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, 3-
dan apabila lautan dijadikan meluap, ( Al Infitar 1-3).
ILMU
PENGETAHUAN MENEMUKAN TANDA – TANDA KEHANCURAN BUMI
Gunung Api Raksasa Yang Siap Meletus
Ada
beberapa skenario kiamat yang disusun oleh para ilmuwan di berbagai bidang
berdasarkan data-data empiris dan ilmiah sesuai dengan bidang mereka
masing-masing.Meskipun kebanyakan data empiris dan ilmiah yang dihimpun oleh
para ilmuwan tidak memberikan tanggal pasti kapan kiamat—atau setidaknya
bencana global tersebut tiba.
Banyak
ilmuwan yang memberikan kesimpulan bahwa bencana global kemungkinan besar akan
terjadi pada akhir tahun 2012, seperti yang dijelaskan oleh Lawrence E. Joseph,
penulis keturunan Yahudi berkebangsaan Amerika Serikat, dalam buku “Kiamat
2012” (Apocalypse 2012).
Dari
beberapa skenario kiamat yang ditawarkan oleh para ilmuwan termasuk Lawrence E.
Joseph, maka dapat diambil dua kategori besar skenario kiamat, yaitu kiamat
yang berasal dari bumi dan kiamat yang berasal dari angkasa, terlepas dari
benar-tidaknya kesimpulan bahwa 2012 merupakan hari kiamat—atau setidaknya
tanda awal kiamat sebelum tanda-tanda besar lainnya muncul.
Skenario
pertama tentang kiamat rupa-rupanya disebabkan oleh aktivitas bumi yang
berlebihan dan, atau menunjukkan sebuah anomali yang tidak lagi terjadi sejak
10.000 tahun lalu.
Anda
pernah mendengar tentang taman nasional Yellowstone, Amerika Serikat? Taman
nasional Yellowstone terkenal memiliki geyser bernama Old Faithful, yang mampu
menyemburkan lebih dari 3.000 liter air dalam waktu kurang dari sepuluh detik.
Geyser tersebut rupanya tidak hanya menjadi pusat perhatian para wisatawan yang
berkunjung ke taman nasional tersebut, tapi juga para ahli vulkanologi dan
geologi yang menyatakan bahwa taman nasional Yellowstone merupakan sebuah
gunung berapi raksasa yang berpotensi meletus.
Yakinlah,
Anda tidak salah membaca dan saya juga tidak salah mengetik. Anda mungkin
bertanya, jika memang taman nasional itu sebuah gunung berapi lalu di mana
letak kerucutnya, puncaknya dan kawahnya? Ketika banyak orang menyaksikan
keindahan geyser di taman nasional tersebut, mereka sebenarnya tidak sadar
bahwa mereka sedang berada di tengah kawah gunung berapi raksasa. Begitu besar
diameter kawah Yellowstone, sampai-sampai kita harus terbang untuk melihat
kawah taman nasional tersebut secara keseluruhan.
Sekarang,
banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa taman nasional tersebut merupakan sebuah
gunung berapi raksasa yang siap meletus. Kenyataan bahwa Yellowstone kembali
menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis merupakan sebuah anomali yang patut
disambut dengan sikap waspada.
J.
Tuzo Wilson, seorang ahli geofisika Kanada, yang terkenal dengan teorinya
tentang lempeng tektonik, pernah menjelaskan bahwa sebenarnya Yellowstone
terletak dalam sebuah ujung barisan gunung api yang tertidur. (Ilmu Pengetahuan
Populer, 1999, 2: 228).
Pernyataan
Wilson dan kebanyakan ahli geologi lainnya memberikan kita sebuah pemahaman bahwa
para ahli geologi telah menyadari bahwa Yellowstone merupakan sebuah gunung
berapi yang pernah meletus dan kini menunggu untuk meletus lagi. Bahkan geyser
yang menjadi ciri khas taman nasional itu membuktikan bahwa ada sebuah dapur
magma aktif.
Kini
mungkin saja Yellostone akan menunggu sebuah saat yang tepat sebelum bangun
dari tidurnya yang panjang. Jika Yellowstone meletus maka dapat dipastikan
bahwa seluruh dunia akan merasakan dampaknya, Amerika Serikat akan
luluh-lantak, kemudian disusul kawasan Pasifik dan Atlantik. Kawasan Eurasia,
Afrika dan Australia akan tertutup abu, udara menjadi beracun, dan matahari
tidak akan pernah terbit selama sekitar sepuluh tahun—bumi akan kembali pada
jaman es.
Itu
baru Yellostone, belum aktivitas gunung api aktif lainnya misal di Indonesia,
Anaka Krakatau, Toba, dll
Magnetosfer Bumi (Sabuk Van
Allen) Melemah
Anomali
selanjutnya ditunjukkan oleh semakin melemahnya kekuatan magnetosfer bumi.
Secara sederhana magnetosfer bumi merupakan sebuah lapisan medan magnet bumi yang
bertugas melindungi bumi dan semua penghuninya dari radiasi matahari.
Magnetosfer bumi juga memengaruhi pola dan ara pergerakan migrasi spesies hewan
tertentu seperti burung camar hingga ikan paus. Tanpa magnetosfer maka bumi
akan menjadi sebuah planet tandus yang terus menerus dihujani radiasi matahari.
Tanpa magnetosfer, Anda tidak akan dapat keluar rumah tanpa menggunakan pakaian
anti radiasi, layaknya pekerja rekator nuklir, atau kulit Anda akan terbakar
radiasi dalam waktu kurang dari lima detik.
Franklin
M. Branley menjelaskan bahwa sabuk Van Allen, diambil dari nama seoarang
anstronom Amerika Serikat, James Van Allen, bertugas melindungi bumi dari
radiasi matahari. Sabuk tersebut membentang mulai ketinggian 640 km hingga
ketinggian 40.000 km. (Ilmu Pengetahuan Populer, 1999, 1: 104).
Anomali
dalam magnetosfer rupanya ditunjukkan dengan semakin melemahnya kekuatan
magnetosfer bumi jika dibandingkan 200 tahun lalu.Kini magnetosfer bumi bahkan
mengalami sebuah keretakan sepanjang 160.000 kilometer di atas Atlantik, para
ilmuwan ahli geologi menyebutnya sebagai anomali Atlantik Selatan. (Joseph,
2008: 65).
Keretakan
magnetosfer bumi, menjadi tanda awal dari lenyapnya kekuatan magnetosfer,
rupanya membawa dampak serius bagi semua penghuninya, temasuk manusia. Karena
lapisan medan magnet bumi tidak hanya berfungsi sebagai perisai anti radiasi,
namun juga sebagai sebuah mekanisme yang menjaga kestabilan bumi dan
keseimbangan biosfer.
Tanpa
medan magnet bumi, maka ekosistem bumi menjadi terganggu. Hewan-hewan yang
menggunakan medan magnet sebagai penunjuk arah akan kehilangan kemampuan
navigasi. Spesies yang kehilangan kemampuan navigasi jelas akan berpotensi
menuju kepunahan. Hilangnya salah satu bagian penting dalam biosfer tentu akan
disusul hilangnya bagian lain dalam biosfer, sehingga keseimbangan biosfer yang
rapuh akan hancur berantakan.
Semua
itu hanya disebabkan oleh hilangnya magnetosfer, yang keberadaannya sering
tidak kita sadari. Lenyapnya magnetosfer juga membuat permukaan bumi akan
segera terbakar radiasi matahari yang sangat hebat, dan dengan segera membuat
permukaan bumi akan hangus terbakar.
Lalu
apa yang membuat kekuatan magnetosfer semakin melemah? Inilah pertanyaan
mendasar yang mungkin muncul di pikiran Anda.Para ilmuwan yakin inti bumi berupa
logam cair dengan panas mencapai sekitar 3.900 derajat celcius. Rotasi inti
cair bumi itu membuat sebuah efek medan magnet bumi yang mampu membuat jarum
kompas menunjukkan arah utara-selatan.(Sagan dan Leonard, 1982: 36) Sayangnya,
semakin lama rotasi inti bumi tersebut semakin lambat, dan tidak mustahil akan
berhenti, yang mengakibatkan semakin lemahnya kekuatan magnetosfer. Singkat
kata, lenyapnya kekuatan magnetosfer membuat bumi berada dalam kekacauan dan
kiamat.
Badai Matahari
Skenario
kedua tentang kiamat datang dari kegelapan angkasa raya.Matahari yang kita
kenal sebagai sumber energi primer bumi, rupanya tidak selamanya memberikan
kebaikannya kepada semua anggota tata surya. Berulang-kali kekuatan matahari
yang sedemikian besar hampir menewaskan semua kahidupan bumi dengan serangan
radiasi matahari, hingga pengaruhnya terhadap aktivitas badai yang berlebihan
pada lima tahun terakhir.
Radiasi
matahari merupakan sebuah bentuk ledakan yang diakibatkan oleh perubahan medan
magnet matahari. Saya sendiri tidak begitu mengerti tentang bagaimana
terjadinya dan mengapa radiasi matahari terbentuk dan bagaimana reaksi dari
bintik matahari dengan pancaran radiasi yang sangat berbahaya.Namun, yang
jelas, radiasi matahari mempu mencapai dan terlepas menuju tata surya, termasuk
bumi.
Beruntung,
bumi memiliki magnetosfer yang menahan kekuatan radiasi tersebut, namun
terkadang kekuatan radiasi yang begitu besar mampu membuat aktivitas listrik di
seluruh dunia menjadi terganggu.
Seringkali
aktivitas matahari yang berlebihan mampu membuat listrik di kota-kota besar di
dunia menjadi padam hingga terjadinya gangguan pada gelombang radio. Pada dunia
modern di mana listrik menjadi sebuah kekuatan yang tidak terpisahkan, padamnya
arus listrik akan membuah semua kegiatan dan teknologi modern lumpuh seketika.
Kini
banyak ilmuwan mulai menemukan bertumpuk-tumpuk bukti baru bahwa aktivitas
matahari yang berlebihan menjadi salah satu penyebab meningkatnya aktivitas
badai. Jika memang ada hubungan antara aktivitas matahari dengan tingginya
aktivitas badai, maka banyak ilmuwan yang memperkirakan bahwa tahun 2012
aktivitas badai di seluruh dunia akan mengingkat pesat, akibat tingginya
aktivitas matahari saat itu.
Aktivitas
matahari pada tahun 2012 yang mengingkat pesat rupanya sesuai dengan daur
aktivitas matahari, yang kini telah banyak dijelaskan oleh para ilmuwan.
Tumbukan Komet Dan Asteroid
Anomali yang berasal dari angkasa tidak hanya terbatas pada
pengaruh dan aktivitas matahari semata, tapi juga pada aktivitas dan perilaku
seluruh tata surya terhadap gerakan galaksi.
Lawrence
E. Joseph menjelaskan bahwa kini tatasurya sedang berada dalam sebuah awan
energi galaksi bima sakti, yang terdiri dari wilayah bermedan magnet tinggi
yang menyebabkan seluruh tata surya menghasilkan gelombang kejut yang akan
mempengaruhi semua anggota tata surya. (Joseph, 2008: 152-153)
Sebelum
membahas efek guncangan terhadap tata surya, ada baiknya kita mengamati
aktivitas dan potensi bencana yang berasal dari anggota tata surya yang lain.
Para ilmuwan khawatir ada sebuah bencana tersembunyi yang berasal dari tepi
tata surya, potensi bencana tersebut berasal dari pusat penyimpanan komet di
Awan Oort, asteroid di Sabuk Kuiper, dan sabuk asteroid pada jalur Mars dan
Jupiter. Jika kita mengambil Pluto sebagai awal pembagian, maka akan
mendapatkan bentuk pembagian seperti ini, Pluto, Sabuk Kuiper, dan Awan Oort.
Singkatnya
awan tersebut berada pada bagian paling tepi di tata surya Awan Oort, diberi
nama sesuai penemunya yaitu Jan Hendrik Oort, merupakan sebuah awan besar yang
mengandung sekitar seratus milyar inti komet yang terentang hingga jarak lima
belas trilyun kilometer, dari sinilah semua komet yang kita kenal dilahirkan.
Awan tersebut mengandung inti komet dengan diameter yang beragam mulai dari satu
kilometer hingga lebih dari delapan puluh kilometer. (Sagan dan Leonard, 1984:
174)
Pada
tahun 1950-an, Astronom Amerika Serikat bernama F. L. Whipple, menjajukan
pendaptnya banwa sebenarnya komet hanya terdiri dari es dan gas-gas beku lain
layaknya bola salju yang kotor. (Encyclopedia Americana, 1991, 2:
365-369).Tapi, kini, banyak ahli astronomi sepakat bahwa “markas” komet di Awan
Oort merupakan induk dari komet pembunuh. Sedikit saja gerakan salah dari gaya
gravitasi bintang, atau efek lainnya, akan melepaskan komet dari induknya.
Salah satu bukti kuat dari tabrakan komet pembunuh terekam dengan jelas di
permukaan Jupiter.
Tahun
1994, sebuah komet pembunuh bernama Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter hingga
membuat sebuah luka sebesar bumi di planet tersebut.
Baru-baru
ini saya sempat berkunjung ke PP Iptek, di Taman Mini, Jakarta.Ketika
berkeliling saya sempat melihat sebuah poster yang dipasang memanjang dari atas
ke bawah berjudul, “Teleskop Hubble Menangkap Bencana”.
Terus
terang saya kaget tetkala melihat ada foto yang menampakkan akibat benturan
komet Shoemaker-Levy 9 di Jupiter. Pada gambar tersebut terlibat dua noda merah
kecil yang melukai planet terbesar itu, kita melihat noda merah itu tampak
kecil karena dibandingkan dengan ukuran planet tersebut, tetapi apabila
dibandingkan dengan bumi, maka noda bekas benturan itu akan nampak sama besar.
Secara gampang, apabila ada komet pembunuh sebesar Shoemaker-Levy 9 benar-benar
menabrak bumi, maka dapat dipastikan bumi akan binasa, dan semua bentuk kehidupan
yang kita kenal akan musnah.
Ancaman
terhadap bumi tidak hanya berasal dari Awan Oort, tapi juga dapat berasal dari
Sabuk Kuiper, hingga jalur asteroid Mars-Jupiter. Sabuk Kuiper dikenal sebagai
lintasan asteroid-asteroid besar yang mungkin memiliki potensi sama
mematikannya dengan komet dari awan Oort.
Apabila
Pluto, Sedna hingga TRM 11-RM 2 dikeluarkan dari definisi planet menjadi
asteroid, maka Pluto Sedna hingga TRM 11-RM 2 merupakan asteroid yang sangat
besar. Kita tahu Pluto memiliki ukuran sebesar bulan, sehingga Anda pasti bisa
membayangkan akibatnya, jika Pluto menghajar bumi.Lintasan asteroid
Mars-Jupiter tampaknya juga menyimpan potensi bencana serupa, seperti halnya
sepupunya yang berada di tepi tata surya.
Tahun
1925, Jan Hendrik Oort menerbitkan sebuah teori tentang rotasi galaksi
berdasarkan bukti-bukti dari observasi yang telah dilakukannya.Oort
memperhitungkan jarak matahari dari pusat galaksi sebagai tolak ukur untuk
mengekur rotasi galaksi dan kecepatan orbitnya.(Encyclopedia Americana, 1991,
17: 757). Dengan kata lain, matahari dan seluruh tata surya juga melakukan
sebuah revolusi dengan mengorbit pada pusat galaksi bima sakti.
Para
ilmuwan dari abad sembilan belas mungkin beranggapan bahwa tatasurya merupakan
sebuatu bentuk statis yang diam pada tempanya.Mereka tidak mengerti bahwa
matahari sebenarnya melakukan revolusi sebagaimana yang dilakukan planet
terhadap matahari.Dengan begitu, revolusi galaksi bima sakti, bisa jadi
berakibat pada revolusi matahari dan seluruh tata surya.Celakanya, revolusi
tata surya kini sedang melewati awan energi di galaksi bima sakti yang
menyebabkan terjadinya guncangan terhadap tata surya, layaknya pesawat yang
terbang melintasi cuaca buruk.Guncangan energi, akibat awan energi sungguh
berakibat buruk bagi tata surya, dapat memicu hujan komet pembunuh yang berasal
dari Awan Oort dan Sabuk Kuiper. Jika itu terjadi maka dapat dipastikan bumi
dan planet-planet yang lain akan merasakan bencana akibat hujan komet, dengan
dampak yang berbeda-beda.
Dari beragam anomali diatas,
kita dapat merangkai perkiraan bagaimana kejadian dari kiamat 2012—jika hal itu
benar-benar terjadi.
Pertama, aktivitas
matahari yang meningkat pesat pada tahun tersebut, memicu munculnya aktivitas
badai yang berlebihan di seluruh dunia, lebih-lebih radiasi matahari kelak akan
semakin mudah menembus magnetosfer bumi, akibat semakin lemahnya kekuatan
megnetosfer. Sementara itu, perjalanan tata surya melalui awan energi akan
menyebabkan guncangan pada seluruh tata surya. Akibatnya tata surya akan semakin
panas, guncangan tersebut juga akan memicu hujan komet pembunuh dari wilayah
Awan Oort dan Sabuk Kuiper.
Apabila
salah komet pembunuh menabrak bumi, maka dapat dipastikan akan terjadi bencana
besar yang akan menghancurkan seluruh kehidupan di bumi, para ilmuwan menyebut
komet pembunuh sebagai global killer.
Andaikata
bumi masih bisa bertahan, baberapa makhluk hidup yang selamat dari benturan
komet akan menghadapi bahaya lainnya yaitu letusan beberapa gunung berapi super
di Yellowstone, Amerika Serikat, hingga Toba, Indonesia. Sebab benturan komet
yang dasyat akan memicu matangnya aktivitas vulkanisme di seluruh dunia,
termasuk gunung berapi super. Efek ledakan gunung berapi super akan
mempenganruhi seluruh dunia, abu hasil erupsi menutupi seluruh bumi selama
sekitar sepuluh tahun, atmosfer menjadi sangat beracun, dan matahari tidak akan
terbit selama masa tersebut. Bumi akan musnah dan kehidupan bumi akan sekarat,
saat bencana tersebut berakhir maka bumi menghadapi musim dingin nuklir. Saat
itu, semua penduduk bumi akan merasakan kepunahan masal seperti yang terjadi 65
juta tahun lalu.
Hal diatas hanyalah sebuah
perkiraan dan prediksi para ilmuwan berdasarkan data ilmiah yang mereka
peroleh. Memang benar, tidak ada satupun jaminan yang mampu menjamin kiamat
akan datang pada tahun 2012, sebagaimana tidak ada satu jaminan bahwa kiamat
tidak akan tiba pada tahun itu.
Kiamat merupakan rahasia Tuhan
yang paling gelap, sehingga tidak seorangpun yang mampu meramalkan
kedatangannya.Namun demikian sungguh beruntunglah bagi siapapun yang telah
mempersiapkan kedatangan hari kiamat tersebut, dengan bekal iman dan
taqwa.Allahualam.